Strategi mix-and-match vaksin COVID-19, seberapa efektifkah?

Strategi mix-and-match vaksin COVID-19, seberapa efektifkah?

Authors

  • Rita Khairani Universitas Trisakti

DOI:

https://doi.org/10.18051/JBiomedKes.2021.v4.87-89

Keywords:

mix-and-match, COVID-19, SARS-CoV-2, heterologous vaccine, homologous vaccine, vaccine

Abstract

Dibandingkan dengan perkembangan vaksin COVID-19, kemunculan banyak varian baru menyebabkan peningkatan mortalitas dan morbiditas, distribusi vaksin secara global, ketersediaan suplai vaksin yang terbatas dan kejadian ikutan pasca imunisasi. Hal ini memunculkan kekhawatiran penurunan efektivitas vaksin yang telah ada. Setelah laporan kejadian tromboemboli akibat penggunaan ChAdOx1-nCoV-19 dari AstraZeneca, beberapa negara Eropa mulai meneliti tentang penggunaan vaksin yang berbeda dengan dosis pertama atau yang disebut strategi mix-and-match atau vaksin heterolog.(1) Vaksin heterolog melibatkan pemberian antigen penyakit yang sama atau serupa melalui dua tipe vaksin berbeda, dosis pertama untuk membentuk sistem imun dan dosis berikutnya dengan tipe berbeda untuk meningkatkan respon imun.(2) Beberapa jenis vaksin yang banyak diteliti dalam konsep vaksin heterolog ini diantaranya kombinasi vaksin chimpanzee adenovirus-vectored vaccine (ChAdOx 1 nCoV-19) atau AstraZeneca dengan vaksin mRNA-1273 atau vaksin Moderna, dan vaksin BNT162b2 atau vaksin Pfizer.(3,4)

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Rita Khairani, Universitas Trisakti

Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia

Published

2021-09-30

How to Cite

1.
Khairani R. Strategi mix-and-match vaksin COVID-19, seberapa efektifkah?. J Biomedika dan Kesehat [Internet]. 2021 Sep. 30 [cited 2024 Apr. 16];4(3):87-9. Available from: https://jbiomedkes.org/index.php/jbk/article/view/178

Issue

Section

Editorial
Loading...