Pemberdayaan Paguyuban “Semar Cakep” Dalam Upaya Perawatan Anak Penyandang Disabilitas Masa Pandemi Covid-19

Dyah Restuning Prihati* -  Universitas Widya Husada Semarang, Indonesia
Endang Supriyanti -  Universitas Widya Husada Semarang, Indonesia

ABSTRAK

 

Anak dengan penyandang disabilitas adalah kelompok khusus yang beresiko terpapar COVID-19. Mereka melakukan activity daily living, mobilitas dan komunikasi membutuhkan pendampingan dari orangtua maupun pengasuhnya. Mereka memiliki keterbatasan dalam memahami bagaimana pencegahan penukaran COVID-19. Identifikasi permasalahan yang dihadapi mitra adalah pengetahuan pengurus Paguyuban Peduli Penyandang Disabilitas SEMAR CAKEP tentang perawatan anak penyandang disabilitas di masa pandemi COVID-19 masih kurang dan belum ada penyuluhan tentang perawatan anak penyandang disabilitas di masa pandemi COVID-19 oleh petugas kesehatan. Tujuan kegiatan PKM ini adalah memberdayakan atau pendampingan pengurus Paguyuban Peduli Penyandang Disabilitas SEMAR CAKEP tentang perawatan anak penyandang disabilitas di masa pandemi COVID-19. Metode yang digunakan adalah pendampingan dengan memberikan pengetahuan tentang perawatan anak penyandang disabilitas di masa pandemi COVID-19 dan Masalah nutrisi pada cerebral palsy. Hasil Kegiatan ini terdapat peningkatan pengetahuan sebanyak 10 orang (91%) dan yang memiliki pengetahuan rendah sebanyak 1 orang (9%). Peningkatan upaya promotif dan preventif sebagai upaya deteksi dini pencegahan anak penyandang disabilitas terpapar COVID-19. Keberadaan pendamping bagi anak berkebutuhan khusus memiliki makna yang berarti bagi proses perlindungan dan tumbuh kembangnya. Diharapkan dengan implementasi ini, pengurus paguyuban peduli penyandang disabilitas SEMAR CAKEP bisa menerapkan dan memberikan informasi kepada orang tua dalam perawatan anak penyandang disabilitas di masa pandemi COVID-19.

 

Kata  Kunci : Paguyuban; Perawatan Anak Disabilitas; COVID-19

 

 

ABSTRACT

 

Children with disabilities are a special group who are at risk of being exposed to COVID-19. They carry out a daily living, mobility, and communication activities that require assistance from parents and caregivers. They have limitations in understanding how to prevent the exchange of COVID-19. The identification of problems faced by partners is the knowledge of the Paguyuban Caring for Persons with Disabilities, SEMAR CAKEP management about caring for children with disabilities during the COVID-19 pandemic is still lacking and there has been no counseling about the care of children with disabilities during the COVID-19 pandemic by health workers. The purpose of this PKM activity is to empower or assist the administrators of the SEMAR CAKEP Care for Persons with Disabilities regarding the care of children with disabilities during the COVID-19 pandemic. The method used is assistance by providing knowledge about the care of children with disabilities during the COVID-19 pandemic and nutritional problems in cerebral palsy. The results of this activity there was an increase in knowledge by 10 people (91%) and 1 person (9%) who had low knowledge. Increasing promotional and preventive efforts as an effort to prevent children with disabilities from being exposed to COVID-19. The existence of a companion for children with special needs has meaningful meaning for the process of protection and development. It is hoped that with this implementation, the management of the association caring for people with disabilities, SEMAR CAKEP, can apply and provide information to parents in caring for children with disabilities during the COVID-19 pandemic.

 

Keywords: Association; Care for Children with Disabilities; COVID-19

Kata Kunci : Paguyuban; Perawatan Anak Disabilitas; COVID-19

  1. Afifah, W., & Hadi, S. (2018). Pengaturan Hak Pendidikan Disabilitas (sebagai persiapan penerapan teknologi berkemanusiaan). Prosiding SEMATEKSOS 3, 0(5), 272–280. https://doi.org/10.12962/j23546026.y2018i5.4446
  2. Courtenay, K., & Perera, B. (2020). COVID-19 and people with intellectual disability: Impacts of a pandemic. Irish Journal of Psychological Medicine, 37(3), 231–236. https://doi.org/10.1017/ipm.2020.45
  3. DirJend Kementerian Sosial. Pedoman Perlindungan Kesehatan dan Dukungan psikososial Terhadap Penyandang Disabilitas di wabah COVID-19 di Lingkungan Balai Besar /Balai/ Loka Disabilitas Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Disabilitas, dan Lembaga Lainnya. , (2020).
  4. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, R. (2013). Panduan Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus Bagi Pendamping.
  5. Kusumah, M. (2017). Pengalaman ibu dalam merawat anak cerebal palsy di kabupaten Sumedang. Jurnal Sehat Masada, X(2), 162–178.
  6. Prihati, D. R., Wirawati, M. K., & Supriyanti, E. (2020). Analisis Pengetahuan Dan Perilaku Masyarakat Di Kelurahan Baru Kotawaringin Barat Tentang Covid 19. Malahayati Nursing Journal, 2(4), 780–790. https://doi.org/10.33024/manuju.v2i4.3073
  7. Quyumi, E., & Alimansur, M. (2020). Peningkatan Pengetahuan Tentang New Normal Pada Kelompok Disabilitas. Jurnal IDAMAN, 4(2), 95–102. Retrieved from https://ojs.poltekkes-malang.ac.id/index.php/idaman/article/view/2010
  8. Radissa, V. et al. (2020). Pemenuhan Kebutuhan Dasar Penyandang Disabilitas Pada Masa Pandemi COVID-19. (August). https://doi.org/10.24198/focus.v3i1.28735
  9. Sulastri, S. (2018). Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap dan perilaku dalam memelihara personal hygiene gigi dan mulut pada anak usia sekolah di SD Negeri Payung. Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 6(1), 92. https://doi.org/10.33366/cr.v6i1.786
  10. Undang-Undang, R. (2016). Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas.