Hubungan Antara Tingkat Stres dan Kadar Kortisol Saliva dan Faktor Penyebab Stres Residen Anestesiologi dan Terapi Intensif pada Era Pandemi Covid-19
Abstract
Pandemi COVID-19 berdampak pada proses pendidikan residen anestesi yang merupakan salah satu garda depan pelayanan medis. Situasi seperti ini akan menambah stres dan beban mental yang berpotensi menurunkan imunitas tubuh dan kualitas pelayanan. Kortisol saliva merupakan biomarker stres yang reliabel dalam mengukur tingkat stres karena bersirkulasi akut dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara kadar kortisol saliva dengan tingkat stres residen anestesiologi dan terapi intensif di era pandemi COVID-19 yang diukur menggunakan perceived stress scale (PSS-10). Metode penelitian adalah observasional analitik dilakukan pada 40 residen anestesiologi usia 28-39 tahun dan dalam masa putaran stase ruang isolasi khusus (RIK) dan ruang resusitasi (RES) yang menangani pasien terpapar COVID-19 di RSUD Dr. Soetomo Surabaya pada bulan Agustus-September 2020. Hasil perhitungan statistik dengan Uji Spearman, hubungan antara PSS-10 dan kadar kortisol, tingkat stres ringan (25% vs 67,5%) dan stres sedang (75% vs 37,5%) secara statistik bermakna (p=0,005; r=0,388) Simpulan: Tingkat stres residen anestesiologi berdasarkan PSS-10 berkorelasi linear terhadap kadar kortisol saliva di era pandemi COVID-19. Faktor stres paling dominan yakni perasaan kesal akibat sesuatu terjadi secara mendadak dan gugup jika terjadi hal diluar kendali. PSS-10 layak dipertimbangkan sebagai modalitas alat ukur dalam menilai tingkat stres residen anestesi di era pandemi COVID-19.
Downloads
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC-BY-SA). that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.