Main Article Content

Abstract

Masa Pandemi Covid-19  memberikan dampak pada berbagai sektor kehidupan masyarakat. Dampak tersebut salah satunya adalah pola makan dan aktivitas pada pasien dengan Stroke. Puskesmas Sritejo Kencono Lampung Tengah tercatat sebanyak 22 kasus di tahun 2017, meningkat di tahun 2018 menjadi 34 kasus. Sedangkan kejadian stroke berulang tahun 2018 cukup tinggi yaitu 16 kasus.Tujuan penelitian ini adalah diketahui hubungan pola makan dan aktivitas dengan kejadian stroke berulang.

Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien stroke di Puskesmas Sritejo Kencono Lampung Tengah, dengan jumlah sampel 34 orang. Teknik sampling menggunakan total sampling. Uji hipotesis menggunakan chi-square.

Hasil analisis univariat diperoleh bahwa sebagian besar responden memiliki pola makan baik, yaitu sebanyak 21 orang (61,8%). Sebagian besar responden memiliki aktivitas yang tidak baik, yaitu sebanyak 20 orang (58,8%). Sebagian besar responden tidak mengalami stroke berulang, yaitu sebanyak 18 orang (52,9%). Hasil analisis bivariat diperoleh adanya hubungan pola makan (p-value = 0,017 dan OR=8,333) dan aktivitas (p-value = 0,031 dan OR=6,81) dengan kejadian stroke berulang. Saran bagi tenaga kesehatan untuk melakukan penyuluhan kesehatan secara rutin kepada masyarakat yang berisiko mengalami stroke dan mengadakan kegiatan  senam yang dilakukan tiga kali seminggu.

 

 

Keywords

pola makan aktivitas stroke berulang

Article Details

How to Cite
Maryuni, S., Nugroho, S., & Rahman, A. (2021). HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS DI MASA PANDEMI COVID-19 DENGAN KEJADIAN STROKE BERULANG. Jurnal Vokasi Keperawatan (JVK), 4(1), 229–240. https://doi.org/10.33369/jvk.v1i4.16321

References

  1. Agus A. 2016. Tatalaksana Stroke Pra Rumah Sakit; “Time is Brain”.Jurnal Penelitian SMF Neurologi RSUD. Kabupaten Karangasem, Bali.
  2. Kemenkes RI. 2016. Infodatin Jantung. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI.
  3. Kemenkes RI. 2018. Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Jakarta: Kemenkes RI.
  4. Larasanti. 2013. Buku Ajar Mata Kuliah: Farmakoterapi. Jimbaran: FMIPA Universitas Udayana.
  5. Notoatmodjo. 2014. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
  6. Nurarif A.H & Kusuma H. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: MediAction.
  7. Padila. 2014. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Nuha Medika.
  8. Pardossi. 2013. Guidline Stroke. Pekan Baru: FKUR.
  9. Potter & Perry. 2012. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. 4th ed. EGC: Jakarta.
  10. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah, 2018.
  11. Ramadhani. 2015.Hubungan Tingkat Stres, Asupan Natrium, Dan Riwayat Makan Dengan Kejadian Stroke. Jurnal. Tidak diterbitkan.
  12. Santoso dan Anne. 2013. Kesehatan dan Gizi. Jakarta: Rineka Cipta.
  13. Smeltzer&Bare. 2012. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
  14. Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta, CV.
  15. Sulistyoningsih. 2011. Gizi Untuk kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  16. Tanto, Crist, dkk. 2014. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta Media Aesculapius.
  17. Utami, Fajar R. 2015. Upaya Pencegahan Terhadap Kejadian Stroke Berulang. Jurnal. Tidak diterbitkan.
  18. Wayunah. 2016. Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stroke di RSUD Indramayu. Jurnal. Tidak diterbitkan.