Pocung Bingkas Corona dan Gambuh Kurasing Hawa: Inovasi dan Media Edukasi Hidup Sehat di Era Pandemi COVID-19

  • Wiwien Widyawati Rahayu Javanese Literature Study Program, Universitas Gadjah Mada
Keywords: Health protocol, macapat pocung-gambuh, innovation, education, socialization of healthy life, Protokol kesehatan, inovasi, edukasi, sosialisasi hidup sehat

Abstract

The COVID-19 pandemic is a challenge for all of us to always be enthusiastic in all activities even though we are physically limited. The enthusiasm in all activities must also be balanced with strong motivation to maintain personal health against the pandemic. Implementation of health protocols, especially hand washing and wearing masks wherever and whenever is the main thing. Through GERMAS, the government urges all Indonesian people to implement health protocols, but over time people feel bored with the existing socialization styles, this has emerged in the Manggis community as the main target of Community Service (PkM). The solution offered by the FIB UGM Community Service team is an innovation in the form of socialization of the application of health protocols by collaborating cultural elements (macapat) with the main essence of health protocols washing hands and wearing masks. Innovation is manifested in the macapat song Pocung Bingkas Corona and Gambuh Kurasing Hawa. The method of implementation is through the ToT (Training of Trainers) process. The purpose of the socialization using the two songs is to educate and motivate the people of Mangosteen and the general public to implement health protocols and understand the important elements of washing hands and using masks.

=====

Pandemi COVID-19 menjadi tantangan bagi kita semua untuk selalu semangat dalam segala aktivitas meskipun dibatasi secara fisik. Semangat dalam segala aktivitas juga harus diimbangi dengan motivasi kuat dalam menjaga kesehatan diri terhadap pandemi. Pelaksanaan protokol kesehatan khususnya mencuci tangan dan menggunakan masker di mana pun dan kapan pun menjadi hal utama. Melalui GERMAS pemerintah menghimbau seluruh masyarakat Indonesia untuk menerapkan protokol kesehatan, tetapi seiring berjalannya waktu masyarakat merasa jenuh dengan gaya sosialisasi yang ada, hal ini muncul pada masyarakat Manggis sebagai sasaran utama Pengabdian kepada Masyarakat (PKM). Solusi yang ditawarkan oleh tim Pengabdian Masyarakat FIB UGM adalah inovasi bentuk sosialisasi penerapan protokol kesehatan dengan cara kolaborasi unsur budaya (macapat) dengan esensi pokok protokol kesehatan mencuci tangan dan memakai masker. Inovasi diwujudkan dalam tembang macapat Pocung Bingkas Corona dan Gambuh Kurasing Hawa. Metode pelaksanaan melalui proses ToT (Training of Trainers). Tujuan dari sosialisasi menggunakan kedua tembang adalah mengedukasi serta memotivasi masyarakat Manggis dan umum untuk melaksanakan protokol kesehatan dan memahami unsur-unsur penting dalam mencuci tangan dan menggunakan masker.

References

Bahar, A., dan Herman, S. (2015). Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen dan Minat Beli Ulang. Jurnal Organisasi dan Manajemen, Vol 3, 14-34.

Chodjim, A. (2013). Mistik dan Makrifat Sunan Kalijaga. Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta (Anggota IKAPI).

Darusuprapta. (1989). Macapat dan Santiswara. (Online). Tersedia dalam https://journal.ugm.ac.id/jurnal-humaniora/article/view/2221/1991. Diakses pada 23 Oktober 2020.

Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. (2020). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian (P2P) Coronavirus Disease (COVID-19). Dokumen Resmi KEMENKES RI dan P2P per 27 Maret 2020.

Gericke, J.F.S dan T. Roorda. (1901). Javaansh-Nederlandsch Handwoordenboek. Amsterdam: Johanes Muller-E.d. Brill.

Johns Hopkins Coronavirus Resource Center. (2020). Johns Hopkins University Medicine Tersedia dalam https://coronavirus.jhu.edu/map.html, diakses pada 26 Oktober 2020.

KEMENKES RI. (2020). Serba COVID: Cegah COVID-19 Sehat Untuk Semua. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Badan POM.
Koentjaraningrat. (1984). Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai Pustaka.
Mahapatra, S. (2015). Cognitive Training and Reading Remediation. Journal of Education and Practice, 6(19), 57-63.
Nugrahani, F. (2012). Reaktualisasi Tembang Dolanan Jawa dalam Rangka Pembentukan Karakter Bangsa ( Kajian Semiotik). Program Pascasarjana Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo.
Organization, World Health. (2020). “Pertanyaan dan Jawaban Terkait Corona Virus”. Dalam https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa-for-public. Diakses pada 25 Oktober 2020.
Osada, S.S. (2019). Kajian Etnomatematika Terhadap Musik Liturgi Inkulturatif Jawa dengan Laras Pelog dan Implementasinya dalam Pembelajaran Matematika. Prodi Magister Pendidikan Matematika FKIP Universitas Sanatta Dharma.
Peterson, C., Maier, S.F., dan Seligman, M.E. (1993). Learned Helplessness: A Theory for the Age of Personal Control. Theory for the Age of Personal.
Poerwadarminta. (1939). Baoesastra Jawa. Batavia: J.B. Wolters, Groningen.
Rossandy, A.N.B. (2016). Hakikat Hidup Manusia dengan Sesamanya dalam Tembang Macapat. Jurnal EDU-KATA, Vol 3 (2), 189-196.
Salam, A., dan Wiwien. R. (2019). Manggis Menuju Kampung Jaranan. Jurnal Bakti Budaya. Vol.2 No. 1., P. 31-44.
Widhiarso, W. (2005). Pengaruh Bahasa terhadap Pikiran: Kajian Hipotesis Benyamin Whorf dan Edward Sapir. Bahasa dan Pikiran. Fakultas Psikologi UGM.
Widyaningrum, N., dkk. (2020). “Serba COVID: Cegah COVID-19 Sehat untuk Semua”. Jakarta: Badan POM RI.
Wiratama, N., Sumarno., Sri, H. (2014). Nilai-Nilai Tembang Macapat dalam Pembentukan Karakter Bangsa. Artikel Ilmiah Mahasiswa.
Zahra, H. (2018). “Macapat Tembang Jawa, Indah, dan Kaya Makna”. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Published
2021-04-27
How to Cite
Rahayu, W. W. (2021). Pocung Bingkas Corona dan Gambuh Kurasing Hawa: Inovasi dan Media Edukasi Hidup Sehat di Era Pandemi COVID-19. Bakti Budaya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1). https://doi.org/10.22146/bakti.1278
Section
Articles